Setelah kita memahami pentingnya riset kualitatif dan kuantitatif, saatnya kita belajar bagaimana mengukur hasil dari riset tersebut. Dalam dunia User Research, salah satu cara untuk mengukur kualitas pengalaman pengguna adalah dengan menggunakan Usability Metrics. Metrik ini memberikan data konkret dan objektif yang membantu kita memahami seberapa efektif, efisien, dan memuaskannya sebuah produk bagi penggunanya.
Apa itu Usability Metrics?
Usability Metrics adalah serangkaian data kuantitatif yang digunakan untuk mengukur seberapa mudah dan efisien sebuah produk dapat digunakan. Data ini dikumpulkan selama sesi pengujian, seperti usability testing, survei, atau analisis web. Metrik ini mengubah pengalaman subjektif pengguna menjadi angka yang dapat dianalisis, dilacak, dan dibandingkan. Dengan metrik ini, kita dapat menjawab pertanyaan penting seperti: “Berapa lama pengguna butuh untuk menyelesaikan tugas?”, “Berapa banyak kesalahan yang mereka buat?”, atau “Seberapa puas mereka dengan produk?”.
Kategori Utama Usability Metrics
Secara umum, usability metrics dibagi menjadi tiga kategori utama, yaitu:
- Metrik Perilaku (Behavioral Metrics) Metrik ini berfokus pada apa yang pengguna lakukan saat berinteraksi dengan produk. Mereka memberikan gambaran objektif tentang kinerja pengguna.
- Keberhasilan Tugas (Task Success Rate): Persentase pengguna yang berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan. Ini adalah metrik paling fundamental. Jika tingkat keberhasilan rendah, ada masalah serius dengan desain. Tingkat Keberhasilan=Jumlah total penggunaJumlah pengguna yang berhasil×100%
- Waktu Penyelesaian Tugas (Time on Task): Rata-rata waktu yang dibutuhkan pengguna untuk menyelesaikan tugas. Waktu yang terlalu lama bisa menunjukkan alur yang rumit. Rata-rata Waktu=Jumlah total penggunaTotal waktu yang dihabiskan semua pengguna
- Tingkat Kesalahan (Error Rate): Rata-rata jumlah kesalahan yang dibuat pengguna saat mencoba menyelesaikan tugas. Kesalahan yang sering terjadi menandakan area desain yang membingungkan.
- Tingkat Keluar (Bounce Rate): Persentase pengguna yang meninggalkan halaman atau situs web setelah hanya melihat satu halaman. Tingkat keluar yang tinggi sering kali menunjukkan ketidaksesuaian antara apa yang dicari pengguna dengan apa yang mereka temukan.
- Metrik Sikap (Attitudinal Metrics) Metrik ini berfokus pada perasaan pengguna tentang produk. Meskipun lebih subjektif, metrik ini sangat penting untuk memahami persepsi dan kepuasan pengguna.
- Tingkat Kepuasan (Satisfaction Rate): Diukur melalui survei atau skala, sering kali menggunakan pertanyaan seperti “Seberapa mudah Anda menyelesaikan tugas ini?” dengan skala 1-5 (Sangat Sulit – Sangat Mudah).
- System Usability Scale (SUS): Ini adalah standar industri yang terdiri dari 10 pertanyaan survei yang mengukur kemudahan penggunaan. Skor SUS dihitung dari 0 hingga 100, di mana skor di atas 68 dianggap rata-rata dan skor di atas 80,3 dianggap baik.
- Net Promoter Score (NPS): Mengukur seberapa besar kemungkinan pengguna akan merekomendasikan produk Anda kepada orang lain. Pertanyaannya sederhana: “Seberapa besar kemungkinan Anda merekomendasikan produk ini kepada teman atau kolega?” (skala 0-10).
- Metrik Konversi (Conversion Metrics) Metrik ini mengukur keberhasilan bisnis dari desain Anda. Meskipun bukan metrik usability murni, mereka sangat terkait dengan pengalaman pengguna. Jika pengalaman pengguna buruk, tingkat konversi cenderung rendah.
- Tingkat Konversi (Conversion Rate): Persentase pengguna yang berhasil menyelesaikan tindakan yang diinginkan (misalnya, melakukan pembelian, mendaftar, atau mengisi formulir).
- Pendapatan per Pelanggan (Revenue per Customer): Mengukur seberapa banyak pendapatan yang dihasilkan dari setiap pengguna. Ini bisa dipengaruhi oleh kemudahan alur pembelian.
Bagaimana Menggunakan Usability Metrics?
Mengumpulkan metrik adalah satu hal, tetapi menggunakannya secara efektif adalah hal lain. Berikut adalah cara untuk memanfaatkan metrik ini:
- Tetapkan Tujuan (Goal): Sebelum pengujian, tentukan apa yang ingin Anda ukur. Apakah Anda ingin meningkatkan tingkat keberhasilan pendaftaran? Atau mengurangi waktu penyelesaian pembelian?
- Lacak dan Bandingkan: Kumpulkan data dari waktu ke waktu (misalnya, dari satu versi produk ke versi berikutnya). Membandingkan metrik membantu Anda melihat apakah perubahan desain telah berhasil.
- Gabungkan dengan Riset Kualitatif: Angka saja tidak menceritakan seluruh cerita. Gunakan metrik kuantitatif (misalnya, “tingkat kesalahan 30%”) untuk mengidentifikasi masalah, dan gunakan riset kualitatif (misalnya, wawancara atau observasi) untuk memahami mengapa pengguna membuat kesalahan tersebut.
Kesimpulan
Usability Metrics adalah alat yang kuat untuk mengubah data perilaku dan sikap pengguna menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti. Dengan menggabungkan metrik perilaku, sikap, dan konversi, kita bisa mendapatkan gambaran yang jelas dan lengkap tentang kualitas produk kita dari sudut pandang pengguna. Penggunaan metrik ini secara sistematis memungkinkan kita untuk membuat keputusan desain yang lebih cerdas dan membangun produk yang tidak hanya intuitif, tetapi juga sukses secara bisnis.