Selamat datang kembali di seri “User Flow”! Setelah memahami pentingnya User Flow dan berbagai jenis framework lainnya, kini saatnya kita masuk ke sesi praktik. Di artikel keempat ini, kita akan belajar langkah demi langkah bagaimana cara membuat User Flow yang efektif untuk produk digital Anda.
Ingat, tujuan utama User Flow adalah untuk memvisualisasikan jalur yang diambil pengguna untuk menyelesaikan tugas tertentu. Dengan begitu, kita dapat mengidentifikasi potensi masalah dan memastikan pengalaman yang mulus dan intuitif.
Langkah-Langkah Membuat User Flow
Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat User Flow:
1. Tentukan Tugas atau Fitur yang Akan Dipetakan
Langkah pertama adalah menentukan tugas spesifik atau fitur mana yang ingin Anda visualisasikan alurnya. Fokus pada satu tujuan pengguna pada satu waktu untuk menjaga kejelasan User Flow.
Contoh:
- Proses login pengguna
 - Alur pembelian produk
 - Pengiriman pesan baru
 - Unggah foto profil
 
2. Identifikasi Titik Awal dan Titik Akhir
Tentukan dari mana pengguna akan memulai alur (titik masuk) dan apa tujuan akhir yang ingin mereka capai (titik keluar).
Contoh (Alur Pembelian Produk):
- Titik Awal: Melihat halaman produk
 - Titik Akhir: Pesanan berhasil dikonfirmasi
 
3. Identifikasi Langkah-Langkah Utama
Setelah menentukan titik awal dan akhir, identifikasi langkah-langkah utama yang akan dilalui pengguna untuk mencapai tujuannya. Urutkan langkah-langkah ini secara logis.
Contoh (Alur Pembelian Produk – Langkah Utama):
- Melihat halaman produk
 - Klik tombol “Tambahkan ke Keranjang”
 - Masuk ke halaman keranjang belanja
 - Klik tombol “Checkout”
 - Mengisi informasi pengiriman
 - Memilih metode pembayaran
 - Melakukan pembayaran
 - Menerima konfirmasi pesanan
 
4. Tambahkan Keputusan dan Pilihan
Dalam banyak alur, pengguna akan dihadapkan pada pilihan atau keputusan yang akan mengarahkan mereka ke jalur yang berbeda. Representasikan keputusan ini dalam User Flow Anda.
Contoh (Alur Pembelian Produk – Menambahkan Keputusan):
- Setelah “Klik tombol ‘Checkout'”, pengguna mungkin memiliki pilihan untuk:
- Login (jika belum login)
 - Melanjutkan sebagai tamu
 
 - Pada halaman “Memilih metode pembayaran”, pengguna dapat memilih berbagai opsi pembayaran.
 
5. Gunakan Simbol yang Konsisten
Untuk membuat User Flow mudah dibaca dan dipahami, gunakan simbol-simbol yang konsisten untuk merepresentasikan berbagai elemen:
- Oval: Titik awal dan titik akhir
 - Persegi Panjang: Langkah atau tindakan pengguna
 - Berlian: Keputusan atau pilihan
 - Panah: Menunjukkan arah alur
 
Anda juga bisa menambahkan simbol lain sesuai kebutuhan, asalkan Anda memberikan legenda untuk kejelasan.
6. Sertakan Informasi Tambahan (Opsional)
Anda dapat menambahkan informasi tambahan untuk memberikan konteks yang lebih kaya pada User Flow Anda:
- Catatan: Penjelasan tambahan mengenai langkah atau keputusan tertentu.
 - Kondisi: Kondisi apa yang harus dipenuhi untuk melanjutkan ke langkah berikutnya.
 - Error States: Jalur alternatif yang diambil jika terjadi kesalahan.
 
7. Gunakan Alat Bantu Pembuatan User Flow
Ada berbagai alat bantu digital yang dapat memudahkan Anda dalam membuat User Flow, seperti:
- Figma/FigJam
 - Miro
 - Lucidchart
 - Sketch (dengan plugin)
 - Bahkan alat presentasi seperti Microsoft PowerPoint atau Google Slides
 
Pilih alat yang paling nyaman dan sesuai dengan kebutuhan tim Anda. Namun, jangan ragu untuk memulai dengan pena dan kertas untuk sketsa awal!
8. Uji dan Iterasi
Setelah membuat User Flow awal, tinjau kembali dan uji alurnya. Tanyakan pada diri sendiri:
- Apakah alurnya logis?
 - Apakah ada langkah yang terlewat?
 - Apakah keputusannya jelas?
 - Apakah mudah dipahami oleh orang lain?
 
Jangan ragu untuk melakukan iterasi dan memperbarui User Flow Anda berdasarkan hasil pengujian atau perubahan dalam desain produk.