Setelah memahami apa itu User Flow dan mengapa ia sangat penting, kini saatnya kita membahas lebih dalam mengenai jenis-jenisnya. Tidak semua tugas pengguna sama, oleh karena itu, User Flow juga dapat dibedakan menjadi beberapa tipe, masing-masing dengan kegunaan dan fokus yang berbeda.
Memahami jenis-jenis User Flow akan membantu Anda memilih pendekatan yang tepat saat memetakan perjalanan pengguna, baik itu untuk fitur baru maupun perbaikan produk yang sudah ada.
Tiga Jenis User Flow Utama
Secara umum, User Flow dapat dikategorikan menjadi tiga jenis utama, yang dibedakan berdasarkan tingkat detail dan kegunaannya:
1. Task-Based User Flow (Alur Berbasis Tugas)
Ini adalah jenis User Flow yang paling umum dan fokus pada penyelesaian sebuah tugas spesifik oleh pengguna. Tujuannya adalah untuk menggambarkan langkah-langkah yang harus dilalui pengguna dari awal hingga akhir untuk mencapai satu tujuan.
Kapan digunakan?
- Saat merancang fitur baru, seperti proses pendaftaran atau pembelian.
- Saat menganalisis dan mengoptimalkan tugas yang sering dilakukan pengguna.
- Saat ingin mengidentifikasi pain points (titik kesulitan) dalam sebuah alur.
Contoh:
- Alur pendaftaran akun baru
- Alur pemesanan makanan
- Alur pengisian formulir kontak
2. Wire Flow (Alur Sketsa Antarmuka)
Wire Flow adalah kombinasi antara User Flow dan wireframe (sketsa antarmuka). Alih-alih hanya menggunakan kotak dan panah, Wire Flow menyisipkan gambar atau sketsa antarmuka pengguna (UI) di setiap langkahnya.
Kapan digunakan?
- Saat Anda ingin menambahkan konteks visual ke User Flow.
- Saat Anda perlu menunjukkan bagaimana antarmuka akan berubah di setiap langkah.
- Sebagai alat komunikasi yang lebih jelas dengan pengembang, karena mereka dapat melihat alur dan tampilan layar secara bersamaan.
Contoh:
- Sketsa tampilan halaman login → Tampilan halaman utama → Tampilan halaman profil.
- Wireframe halaman produk → Wireframe halaman keranjang belanja → Wireframe halaman checkout.
3. High-Fidelity User Flow (Alur dengan Detail Visual Tinggi)
Jenis ini adalah yang paling detail, di mana Anda menggunakan desain antarmuka yang sudah final atau mendekati final. High-Fidelity User Flow adalah representasi paling akurat dari pengalaman pengguna di produk yang sudah jadi.
Kapan digunakan?
- Untuk presentasi kepada pemangku kepentingan (stakeholders) yang tidak terbiasa dengan desain wireframe.
- Sebagai bagian dari dokumentasi final produk, karena ia menunjukkan alur dan tampilan akhir.
- Saat Anda ingin menguji prototipe dengan pengguna dan mendapatkan umpan balik yang lebih realistis.
Contoh:
- Alur navigasi di aplikasi mobile yang sudah jadi, lengkap dengan semua elemen visual, warna, dan ikon.
- Alur pembelian di website e-commerce yang sudah siap diluncurkan.
Tips Tambahan: Kapan Menggunakan yang Mana?
Memilih jenis User Flow yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan tahap pengerjaan Anda:
- Mulailah dengan Task-Based User Flow. Ini adalah fondasi. Sebelum memikirkan tampilan visual, pastikan Anda memiliki pemahaman yang kuat tentang alur logisnya.
- Gunakan Wire Flow di tahap awal desain. Setelah alur logisnya jelas, Wire Flow membantu Anda mulai memikirkan tata letak (layout) dan elemen-elemen UI tanpa terjebak pada detail visual.
- Gunakan High-Fidelity User Flow di tahap akhir. Setelah desain sudah matang, jenis ini membantu Anda memvalidasi alur secara keseluruhan dengan tampilan yang paling mendekati produk aslinya.
Dengan memahami dan menerapkan berbagai jenis User Flow ini, Anda dapat merancang pengalaman pengguna yang tidak hanya intuitif dan fungsional, tetapi juga dapat dikomunikasikan dengan jelas ke seluruh tim.