Days
Hours
Minutes
Seconds

Promo Grand Opening

15% OFF

Khusus Pelanggan Baru

Prototyping #2: Menjelajahi Ragam Bentuk Prototype: Dari Sketsa Kasar hingga Simulasi Interaktif

 

Setelah memahami pentingnya UI Prototyping di artikel sebelumnya, kini saatnya kita menyelami lebih dalam mengenai berbagai tipe prototype yang bisa Anda gunakan. Memahami perbedaan antara tipe-tipe ini akan membantu Anda memilih pendekatan yang paling tepat untuk tujuan pengujian dan tahapan desain Anda.

Secara garis besar, tipe prototype dapat dikategorikan berdasarkan dua dimensi utama: fidelity (tingkat kerincian) dan interactivity (tingkat interaksi). Kombinasi dari kedua dimensi inilah yang menghasilkan berbagai macam bentuk prototype yang dapat kita manfaatkan.

 

Berdasarkan Tingkat Fidelity: Kembali ke Dasar

 

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, fidelity mengacu pada seberapa dekat prototype menyerupai produk akhir dari segi visual dan konten.

  1. Low-Fidelity (Lo-Fi) Prototypes:
    • Karakteristik: Representasi visual yang sederhana dan abstrak. Fokus pada struktur, alur, dan fungsionalitas inti. Biasanya menggunakan elemen-elemen dasar seperti kotak, garis, dan teks placeholder.
    • Contoh:
      • Paper Prototypes (Prototipe Kertas): Sketsa layar antarmuka di atas kertas yang dihubungkan untuk mensimulasikan alur pengguna. Bisa melibatkan guntingan kertas yang dapat digerakkan untuk interaksi sederhana.
      • Basic Digital Wireframes (Wireframe Digital Sederhana): Wireframe yang dibuat menggunakan alat digital dengan fokus pada tata letak dan hierarki informasi, tanpa detail visual yang mendalam.
    • Keuntungan: Cepat dan murah dibuat, mudah diubah berdasarkan umpan balik awal, mendorong diskusi tentang konsep tanpa terdistraksi oleh detail visual.
    • Ideal untuk: Validasi konsep dasar, pengujian alur pengguna awal, eksplorasi berbagai ide tata letak.
  2. High-Fidelity (Hi-Fi) Prototypes:
    • Karakteristik: Representasi visual yang sangat mirip dengan produk akhir. Menggunakan warna, tipografi, ikon, gambar, dan bahkan terkadang konten yang sebenarnya.
    • Contoh:
      • Interactive Mockups (Maket Interaktif): Mockup visual yang statis namun memiliki area yang dapat diklik untuk mensimulasikan navigasi antar layar dan beberapa interaksi dasar. Dibuat menggunakan alat desain UI seperti Figma, Sketch, atau Adobe XD.
      • Clickable Prototypes (Prototipe yang Dapat Diklik): Sekumpulan desain layar yang dihubungkan dengan hotspot untuk mensimulasikan alur pengguna yang lebih kompleks. Transisi antar layar dan animasi sederhana mungkin juga disertakan.
      • Realistic Prototypes (Prototipe Realistis): Prototype yang sangat mendekati produk akhir dalam hal visual, interaksi, dan bahkan terkadang data (menggunakan data dummy). Dibuat menggunakan alat prototyping khusus seperti ProtoPie atau Framer yang memungkinkan interaksi dan animasi yang lebih canggih.
    • Keuntungan: Memberikan gambaran yang akurat tentang tampilan dan nuansa produk akhir, sangat baik untuk pengujian kegunaan yang mendalam dan mendapatkan umpan balik spesifik tentang desain visual dan interaksi.
    • Ideal untuk: Pengujian kegunaan tahap akhir, presentasi kepada pemangku kepentingan, spesifikasi desain untuk tim pengembang.

 

Berdasarkan Tingkat Interaksi: Seberapa Jauh Pengguna Bisa Berinteraksi?

 

Selain fidelity, tingkat interaksi juga merupakan faktor penting dalam mengklasifikasikan prototype.

  1. Low-Interactivity Prototypes:
    • Karakteristik: Memungkinkan interaksi yang sangat terbatas. Biasanya hanya berupa klik antar layar yang telah ditentukan.
    • Contoh: Paper prototypes, basic digital wireframes yang dihubungkan dengan hotspot sederhana.
    • Fokus: Validasi alur navigasi dan pemahaman umum tentang bagaimana pengguna berpindah antar bagian produk.
  2. High-Interactivity Prototypes:
    • Karakteristik: Mendukung berbagai macam interaksi yang lebih kompleks, seperti pengisian formulir, penggunaan dropdown, animasi, transisi, dan bahkan terkadang integrasi data dummy.
    • Contoh: Clickable prototypes yang dibuat dengan alat desain UI modern atau alat prototyping khusus.
    • Fokus: Pengujian detail interaksi, transisi antar elemen, umpan balik visual, dan keseluruhan pengalaman pengguna yang lebih mendalam.

 

Matriks Tipe Prototype

 

Untuk memvisualisasikannya, kita bisa membayangkan sebuah matriks dengan Fidelity di satu sumbu dan Interactivity di sumbu lainnya:

Low Interactivity High Interactivity
Low Fidelity Paper Prototypes, Sketsa Digital Wireframe Digital dengan Link Sederhana
High Fidelity Mockup Statis dengan Hotspot Clickable Prototypes dengan Transisi & Animasi, Realistic Prototypes

 

Kapan Menggunakan Tipe Prototype yang Mana?

 

Pemilihan tipe prototype yang tepat sangat bergantung pada tujuan pengujian, tahapan desain, dan sumber daya yang tersedia.

  • Tahap Awal (Eksplorasi & Validasi Konsep): Lo-Fi prototypes dengan interaksi rendah sangat ideal untuk menguji ide-ide dasar dengan cepat dan murah. Fokusnya adalah pada alur dan struktur.
  • Tahap Tengah (Penyempurnaan Alur & Tata Letak): Lo-Fi atau Hi-Fi prototypes dengan interaksi sedang (clickable) membantu dalam memvalidasi alur pengguna yang lebih detail dan mendapatkan umpan balik tentang tata letak dan navigasi.
  • Tahap Akhir (Pengujian Kegunaan & Detail Interaksi): Hi-Fi prototypes dengan interaksi tinggi sangat penting untuk menguji kegunaan secara mendalam, mendapatkan umpan balik tentang detail visual dan interaksi, serta memvalidasi transisi dan animasi.
  • Presentasi ke Stakeholder: Hi-Fi prototypes seringkali lebih efektif dalam mengkomunikasikan visi produk kepada klien atau pemangku kepentingan karena tampilannya yang lebih realistis.

 

Jangan Terlalu Terpaku pada Satu Tipe

 

Penting untuk diingat bahwa batasan antara tipe-tipe prototype tidak selalu kaku. Anda bisa saja memulai dengan paper prototype, lalu beralih ke wireframe digital yang lebih interaktif, dan akhirnya membuat hi-fi prototype yang sangat detail. Fleksibilitas dalam memilih dan menggabungkan berbagai teknik prototyping akan memberikan hasil yang optimal.

Memahami berbagai tipe prototype dan kapan menggunakannya adalah keterampilan penting bagi setiap desainer UX. Dengan memilih pendekatan yang tepat, Anda dapat menghemat waktu, mendapatkan umpan balik yang berharga, dan pada akhirnya, menciptakan produk digital yang lebih baik. Di artikel selanjutnya, kita akan mulai membahas secara lebih mendalam tentang bagaimana membuat Lo-Fi prototypes yang efektif.

Wawasan Terbaru

Gemini_Generated_Image_wfw5uwwfw5uwwfw5
Mengenal Dunia Grafis: Dari Piksel Hingga Vektor, Kekuatan Visual di Era Digital
Gemini_Generated_Image_b6dimfb6dimfb6di
Mengenal Foundation: Kerangka Kerja Front-End Profesional untuk Web Responsif
Gemini_Generated_Image_sx3ztpsx3ztpsx3z
CSS
Mempercantik Website dengan CSS: Seniman di Balik Tampilan Web 🎨
Gemini_Generated_Image_e013qke013qke013
Mengenal HTML: Fondasi dari Setiap Halaman Website 🌐
Gemini_Generated_Image_ldki4nldki4nldki
Menyelami Dunia Coding: Seni Berbicara dengan Komputer
Gemini_Generated_Image_dpvliydpvliydpvl
Menguasai GIT: Fondasi Penting dalam Dunia Pengembangan Perangkat Lunak
Gemini_Generated_Image_sqcib9sqcib9sqci
Tutorial Python #12: Mengenal Jenis-jenis Operator dalam Python
Gemini_Generated_Image_o1bw3do1bw3do1bw
Memahami Tipe Data Dictionary dalam Python
Gemini_Generated_Image_ko4ixfko4ixfko4i
Mengenal Tipe Data Set dalam Python
Gemini_Generated_Image_1xop7m1xop7m1xop
Tuple dalam Python: Pengenalan dan Tutorial

Wawasan Serupa

Gemini_Generated_Image_bvzjfjbvzjfjbvzj
Gemini_Generated_Image_kq4f31kq4f31kq4f
Gemini_Generated_Image_dj33ntdj33ntdj33
Gemini_Generated_Image_nmjx36nmjx36nmjx

Ceritakan Detail Proyekmu

Mulai dari 30K aja, solusi IT kamu langsung jalan tanpa drama.

Kata Mereka Tentang Solusi Coding

Dipercaya oleh lebih dari 200++ client untuk menyelesaikan proyeknya dengan total 250++ proyek dari berbagai jenis proyek