Tentu, ini adalah artikel yang Anda minta:
Setelah kita memahami teori di balik Design System dan komponen-komponen yang membentuknya, kini saatnya kita masuk ke ranah praktik. Langkah pertama yang paling sering dilakukan dalam membangun sebuah Design System adalah dengan membuat UI Kit.
UI Kit (User Interface Kit) adalah koleksi komponen-komponen antarmuka pengguna yang dapat digunakan kembali, seperti tombol, form, input fields, dan checkbox. Meskipun merupakan bagian dari Design System, UI Kit sendiri bukanlah sebuah Design System yang lengkap, melainkan sebuah referensi visual yang sangat penting.
Mengapa Memulai dengan UI Kit?
Membuat UI Kit adalah cara yang praktis dan efisien untuk memulai perjalanan Anda dalam membangun Design System. Ini memungkinkan Anda untuk:
- Menciptakan Sumber Kebenaran Tunggal: Semua orang—desainer dan pengembang—memiliki acuan yang sama untuk elemen-elemen dasar, sehingga mengurangi inkonsistensi.
- Meningkatkan Efisiensi Alur Kerja: Daripada mendesain atau membuat ulang komponen dari nol setiap saat, tim dapat menggunakan komponen yang sudah ada, menghemat waktu dan tenaga.
- Mempermudah Eksplorasi Visual: Dengan elemen-elemen yang sudah terdefinisi, Anda dapat bereksperimen dengan tata letak dan alur pengguna tanpa harus khawatir tentang gaya visual dasar.
Referensi dan Praktik Terbaik dalam Membuat UI Kit
Membangun UI Kit yang efektif tidak sesulit yang dibayangkan. Berikut adalah beberapa praktik terbaik dan referensi yang bisa Anda terapkan:
1. Mulai dari yang Paling Dasar: Prinsip Atoms dari Atomic Design
Prakarsa Atomic Design oleh Brad Frost adalah referensi yang sangat baik untuk menata UI Kit Anda. Konsep ini membagi antarmuka menjadi hierarki yang terstruktur:
- Atoms (Atom): Elemen UI paling dasar.
- Praktik: Mulai dengan mendesain dan mendokumentasikan elemen-elemen terkecil terlebih dahulu, seperti tombol, input fields, ikon, dan elemen tipografi (judul, paragraf). Pastikan Anda mendesain semua state yang mungkin, seperti default, hover, active, dan disabled.
- Referensi: Lihat bagaimana perusahaan seperti Google (Material Design) dan IBM (Carbon Design System) menata elemen-elemen atomik mereka. Perhatikan variasi dan state yang mereka sediakan.
- Molecules (Molekul): Kombinasi sederhana dari beberapa Atoms.
- Praktik: Gabungkan Atoms untuk membuat komponen yang berfungsi, seperti search bar (terdiri dari input field, ikon, dan tombol).
- Referensi: Perhatikan bagaimana search bar di berbagai situs web memiliki struktur yang serupa namun dengan gaya visual yang berbeda. Ini menunjukkan pola molekul yang efektif.
- Organisms (Organisme): Sekelompok Molecules dan Atoms yang membentuk bagian antarmuka yang lebih kompleks dan mandiri.
- Praktik: Gabungkan Molecules untuk membuat komponen seperti header atau card produk.
- Referensi: Pelajari struktur header dari berbagai situs web. Perhatikan bagaimana mereka menggabungkan logo, menu navigasi, dan tombol call-to-action ke dalam satu unit.
2. Atur dengan Rapi dan Logis
UI Kit Anda harus mudah dinavigasi dan digunakan. Atur komponen Anda dalam struktur yang logis.
- Praktik: Gunakan konvensi penamaan yang konsisten (misalnya,
button/primary,button/secondary,input/text). Kelompokkan komponen berdasarkan jenisnya, seperti Forms, Buttons, Navigation, dan Cards. - Referensi: Hampir semua UI Kit modern (seperti yang tersedia di Figma Community) menggunakan struktur hierarki seperti ini. Hal ini mempermudah pengguna untuk menemukan apa yang mereka butuhkan.
3. Tambahkan Dokumentasi yang Jelas
Sebuah UI Kit yang baik tidak hanya berisi aset visual, tetapi juga penjelasan tentang bagaimana aset tersebut harus digunakan.
- Praktik: Sertakan anotasi atau deskripsi singkat untuk setiap komponen. Jelaskan kapan harus menggunakan varian yang berbeda. Misalnya, “Gunakan Tombol Primer untuk tindakan yang paling penting pada halaman.”
- Referensi: Lihat dokumentasi dari Design System besar. Carbon Design System dari IBM memiliki dokumentasi yang sangat rinci mengenai setiap komponen, termasuk prop-types, pertimbangan aksesibilitas, dan contoh kasus penggunaannya.
4. Gunakan Fitur Otomatisasi dari Tools Desain
Tools desain modern seperti Figma, Sketch, dan Adobe XD memiliki fitur-fitur yang sangat membantu dalam membuat dan memelihara UI Kit.
- Praktik:
- Components: Gunakan fitur Components untuk membuat elemen yang dapat digunakan kembali. Jika Anda mengubah master component, semua instansinya akan ikut berubah.
- Variants: Gunakan Variants untuk menggabungkan varian dari satu komponen (misalnya, berbagai state dari sebuah tombol) ke dalam satu set.
- Styles: Gunakan Styles untuk warna, tipografi, dan efek lainnya. Ini memastikan konsistensi di seluruh desain Anda.
Kesimpulan
Membuat UI Kit adalah langkah awal yang krusial dalam membangun Design System yang lebih besar dan komprehensif. Dengan menerapkan praktik terbaik seperti hierarki Atomic Design, penataan yang rapi, dokumentasi yang jelas, dan pemanfaatan fitur-fitur tool desain, Anda dapat menciptakan fondasi yang kuat untuk produk digital Anda.
Pada akhirnya, UI Kit yang efektif bukan hanya tentang aset desain, tetapi juga tentang bagaimana ia memfasilitasi kolaborasi, meningkatkan konsistensi, dan mempercepat alur kerja tim Anda. Jadikan UI Kit Anda sebagai sumber inspirasi dan efisiensi, dan Anda akan selangkah lebih dekat untuk membangun produk yang luar biasa.