Selamat datang di seri “Define & Ideate”! Dalam seri ini, kita akan menyelami dua tahapan paling krusial dalam proses Design Thinking, yaitu Define (Mendefinisikan) dan Ideate (Menggagas Ide). Kedua proses ini adalah jembatan yang menghubungkan pemahaman mendalam tentang pengguna dengan solusi yang inovatif.
Di bagian pertama ini, kita akan membahas mengapa tahap Define sangat penting dan bagaimana ia menjadi fondasi sebelum kita masuk ke fase Ideate yang penuh dengan kreativitas.
Mengapa Tahap ‘Define’ Penting?
Setelah Anda melalui tahap Empathize (Empati) dan mengumpulkan data dari pengguna, Anda mungkin memiliki banyak sekali informasi. Data ini bisa berupa hasil wawancara, survei, observasi, atau bahkan laporan riset yang sudah ada. Namun, data mentah ini belum bisa langsung menjadi solusi. Di sinilah tahap Define berperan.
Define adalah proses menganalisis semua temuan Anda untuk mengidentifikasi masalah inti yang perlu dipecahkan. Tujuannya bukan untuk mendeskripsikan apa yang terjadi, melainkan untuk merumuskan ulang masalah tersebut dalam bentuk yang spesifik, berfokus pada pengguna, dan dapat ditindaklanjuti.
Bayangkan Anda menemukan bahwa “pengguna sulit menemukan informasi produk di situs web.” Ini adalah deskripsi masalah. Namun, jika Anda masuk ke tahap Define, Anda akan merumuskannya menjadi sebuah pertanyaan yang lebih kuat, seperti “Bagaimana kita bisa membuat informasi produk lebih mudah diakses oleh pengguna yang sibuk dan tidak punya banyak waktu?” atau “Bagaimana kita bisa membantu pengguna membandingkan produk dengan cepat tanpa harus membuka banyak tab?”
Perbedaan ini sangat fundamental. Dengan merumuskan masalah menjadi pertanyaan “How Might We” (Bagaimana Kita Bisa), Anda mengubah cara pandang dari “mencatat masalah” menjadi “mencari peluang untuk berinovasi.”
Jembatan Menuju Ideate
Setelah masalah dirumuskan dengan jelas, barulah kita bisa melompat ke tahap Ideate. Tanpa definisi masalah yang kuat, ide-ide yang muncul cenderung tidak terarah dan tidak menyelesaikan akar masalah.
Misalnya, jika Anda hanya tahu bahwa pengguna kesulitan di situs web, Anda mungkin akan langsung berpikir, “Ayo kita ubah warna tombol!” atau “Mari kita tambahkan fitur baru!” Ide-ide ini bisa jadi tidak relevan karena tidak didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang masalah spesifik pengguna.
Sebaliknya, jika Anda sudah mendefinisikan masalah dengan baik (misalnya, “Bagaimana kita bisa membantu pengguna membandingkan produk dengan cepat?”), semua ide yang Anda hasilkan akan memiliki tujuan yang sama: mempercepat perbandingan produk. Ide-ide yang mungkin muncul bisa sangat beragam, mulai dari “membuat tabel perbandingan interaktif,” “menambahkan fitur side-by-side view,” hingga “menggunakan AI untuk merekomendasikan produk serupa.”
Inilah mengapa Define dan Ideate tidak bisa dipisahkan. Define memberikan fokus, sementara Ideate adalah tempat di mana kreativitas tanpa batas dapat berkembang dengan tujuan yang jelas.
Di artikel selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang metode-metode praktis yang bisa Anda gunakan untuk merumuskan masalah di tahap Define, seperti pembuatan Problem Statement dan teknik “Point of View”.
Apakah Anda sudah siap untuk mengasah kemampuan dalam merumuskan masalah dan menggagas ide? Ikuti terus seri ini untuk panduan lengkapnya!